Kamis, 2008 Februari 14
Hasil panen raya yang dilaksanakan di Dusun Serimbang, Desa Senakin, Kecamatan Senakin, Kabupaten Landak, pada Senin (11/02), diperkirakan sebanyak 8,160 ton. Panen raya ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH beserta istri. Yang didampingi oleh Bupati Kabupaten Landak, Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si beserta istri.
Antusias masyarakat Desa Senakin dalam menyambut panen raya, sudah terlihat dari jalan masuk menuju lokasi yang berjarak sekitar 3 kilometer dari jalan raya Senakin. Umbul-umbul berwarna-warni didirikan di kiri dan kanan jalan. Begitu pula pabayo (bambu yang kulit luarnya diraut, sebagai simbol adat), yang terlihat di sepanjang jalan menuju Dusun Serimbang.
Lalu lalang penduduk yang ingin turut serta dalam panen raya pun terlihat. Ada yang berjalan kaki secara bergerombol maupun menggunakan kendaraan roda dua. Mereka berduyun-duyun menuju lokasi kegiatan. Pukul 09.48, sirine kendaraan pengawal Gubernur mulai terdengar di lokasi panen raya. Panitia pelaksana pun mulai sibuk mengatur acara penyambutan. Di depan sebuah gerbang dari bambu yang dibangun sederhana, tampak orang nomor satu di Landak berdiri menanti kedatangan Gubernur. Selain itu tampak pula beberapa pejabat teras di Pemerintahan Daerah Landak, berdiri berjajar bersama Adrianus.
Ketika Cornelis beserta rombongan turun dari kendaraan, alat musik tradisional Dayak pun mulai ditabuh. Mengiringi dua kelompok penari, kelompok tua dan anak-anak, yang bertugas untuk memberikan kalungan bunga kepada Cornelis dan istri. Sebuah mandau pun diberikan kepada Cornelis untuk memotong sebuah bambu, sebagai tanda dibukanya jalan menuju lokasi panen raya.
Menurut Ir. Padu Palimbong, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Landak yang diwawancarai setelah acara panen raya. Acara ini merupakan inisiatif murni dari masyarakat Serimbang sebagai ungkapan rasa syukur bahwa usaha mereka dalam bidang pertanian selama ini sudah memberikan hasil yang baik.
Perkiraan hasil panen, ujar Padu, sekitar 8,160 ton. “Dengan luas lahan yang dipanen adalah 195 hektar, milik 10 kelompok tani dari 80 kepala keluarga,” ujarnya. Desa Serimbang sendiri merupakan wilayah KUAT. Selain melakukan panen raya, masyarakat juga melakukan temu wicara bersama Gubernur dan Bupati Landak dalam rangka memajukan pertanian di daerah Senakin.
Adrianus dalam sambutannya mengatakan bahwa hasil panen yang sudah dipanen cukup baik, mudah-mudahan menjadi pendorong bagi petani untuk menghasilkan padi yang lebih bagus lagi. “Dengan hasil yang baik itu diharapkan masyarakat bergairah untuk bertanam padi,” ujarnya. Menurut Adrianus, bila selama ini panen hanya dilakukan sekali dalam setahun. Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat dapat melakukan panen sebanyak dua atau tiga kali dalam setahunnya.
Sementara itu, Cornelis menambahkan agar masyarakat jangan merasa puas dengan apa yang diperoleh selama ini. “Jangan pula hanya terpaku pada padi saja,” ujarnya. Tetapi, lanjut Cornelis, masyarakat harus dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanam dengan tanaman lainnya. Seperti pisang, sagu dan sayur mayur.
Panen raya ini juga diharapkan dapat menjadi cambuk yang menyemangati masyarakat khususnya di wilayah Kalbar untuk terus berusaha mengolah lahan yang ada, di tengah kondisi perekonomian yang sedang tidak menentu.
Arthurio/Borneo Tribune
Oleh Drs.Cornelis,MH
Antusias masyarakat Desa Senakin dalam menyambut panen raya, sudah terlihat dari jalan masuk menuju lokasi yang berjarak sekitar 3 kilometer dari jalan raya Senakin. Umbul-umbul berwarna-warni didirikan di kiri dan kanan jalan. Begitu pula pabayo (bambu yang kulit luarnya diraut, sebagai simbol adat), yang terlihat di sepanjang jalan menuju Dusun Serimbang.
Lalu lalang penduduk yang ingin turut serta dalam panen raya pun terlihat. Ada yang berjalan kaki secara bergerombol maupun menggunakan kendaraan roda dua. Mereka berduyun-duyun menuju lokasi kegiatan. Pukul 09.48, sirine kendaraan pengawal Gubernur mulai terdengar di lokasi panen raya. Panitia pelaksana pun mulai sibuk mengatur acara penyambutan. Di depan sebuah gerbang dari bambu yang dibangun sederhana, tampak orang nomor satu di Landak berdiri menanti kedatangan Gubernur. Selain itu tampak pula beberapa pejabat teras di Pemerintahan Daerah Landak, berdiri berjajar bersama Adrianus.
Ketika Cornelis beserta rombongan turun dari kendaraan, alat musik tradisional Dayak pun mulai ditabuh. Mengiringi dua kelompok penari, kelompok tua dan anak-anak, yang bertugas untuk memberikan kalungan bunga kepada Cornelis dan istri. Sebuah mandau pun diberikan kepada Cornelis untuk memotong sebuah bambu, sebagai tanda dibukanya jalan menuju lokasi panen raya.
Menurut Ir. Padu Palimbong, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Landak yang diwawancarai setelah acara panen raya. Acara ini merupakan inisiatif murni dari masyarakat Serimbang sebagai ungkapan rasa syukur bahwa usaha mereka dalam bidang pertanian selama ini sudah memberikan hasil yang baik.
Perkiraan hasil panen, ujar Padu, sekitar 8,160 ton. “Dengan luas lahan yang dipanen adalah 195 hektar, milik 10 kelompok tani dari 80 kepala keluarga,” ujarnya. Desa Serimbang sendiri merupakan wilayah KUAT. Selain melakukan panen raya, masyarakat juga melakukan temu wicara bersama Gubernur dan Bupati Landak dalam rangka memajukan pertanian di daerah Senakin.
Adrianus dalam sambutannya mengatakan bahwa hasil panen yang sudah dipanen cukup baik, mudah-mudahan menjadi pendorong bagi petani untuk menghasilkan padi yang lebih bagus lagi. “Dengan hasil yang baik itu diharapkan masyarakat bergairah untuk bertanam padi,” ujarnya. Menurut Adrianus, bila selama ini panen hanya dilakukan sekali dalam setahun. Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat dapat melakukan panen sebanyak dua atau tiga kali dalam setahunnya.
Sementara itu, Cornelis menambahkan agar masyarakat jangan merasa puas dengan apa yang diperoleh selama ini. “Jangan pula hanya terpaku pada padi saja,” ujarnya. Tetapi, lanjut Cornelis, masyarakat harus dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanam dengan tanaman lainnya. Seperti pisang, sagu dan sayur mayur.
Panen raya ini juga diharapkan dapat menjadi cambuk yang menyemangati masyarakat khususnya di wilayah Kalbar untuk terus berusaha mengolah lahan yang ada, di tengah kondisi perekonomian yang sedang tidak menentu.
Arthurio/Borneo Tribune
Oleh Drs.Cornelis,MH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar