Gubernur Akan Hadiri Panen Raya
Kamis, 2008 Februari 14
Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH, direncanakan akan menghadiri panen raya pada, Senin (11/02), pukul 09.00. Hal tersebut diutarakan oleh Hermanto, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah Kabupaten Landak yang dihubungi melalui telepon, Sabtu (09/02) lalu.
Menurut Hermanto, panen raya ini dilaksanakan di Dusun Serindang, Desa Senakin, Kabupaten Landak. Seperti diketahui, wilayah Landak memiliki lahan yang luas dan dimanfaatkan oleh masyarakatnya untuk sektor pertanian. 86 % penduduk di wilayah Kabupaten Landak bergerak di sektor pertanian. Karena didukung oleh letak yang sangat strategis termasuk untuk pemasaran hasil panen.
Panen raya ini juga menunjukkan keberhasilan Dinas Pertanian Landak, yang mampu memfasilitasi para petani untuk meningkatkan produksi hasil panen mereka. Terutama untuk memenuhi pencapaian Program Peningkatan Beras Negara (P2BN). Ketika diwawancarai beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Landak, Ir. Padu Palimbong mengatakan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi kepada para penduduk, Dinas Pertanian memfasilitasi penduduk dengan mengikutsertakan mereka dalam pelatihan, seminar-seminar, pengobatan massal kepada ternak dan tanaman. Baik yang berasal dari tingkat regional maupun nasional.
Karenanya, ujar Padu, realisasi tanam di Landak mendekati 9.855 hektar dengan rata-rata panen 3,9 ton per hektar. Meningkatnya animo masyarakat terhadap pertanian terlihat di mana mereka melakukan swadaya untuk mengatasi permasalahan pupuk yang harus mereka beli sendiri.
Sementara itu Kepala Desa Senakin, Madiro, mengatakan bahwa 60 % penduduk Senakin merupakan petani yang mengolah lahan sendiri. “Lahan yang diolah penduduk adalah 0,3 %,” ujarnya.
Karenanya, petani di Senakin menggantungkan perekonomian keluarga dari sektor pertanian. Tak heran bila para petani tersebut berusaha sekuat tenaga dalam mengolah lahan pertanian mereka, dan berusaha untuk menjadi petani panutan. Madiro sendiri pernah dikirimkan oleh pemerintah pusat ke Malaysia dan Thailand, menjadi wakil Kalbar untuk melihat perkembangan pertanian yang ada di kedua negara tersebut.
Madiro menjadi wakil Kalbar setelah diikutsertakan dan lolos dalam seleksi anggota Kelompok Tani Andalan (KTNA) yang dapat dijadikan panutan oleh para petani lainnya. Karena memiliki sikap bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya sebagai Kades. Sekaligus juga sebagai petani yang menunjukkan kemauan bekerja keras.
Lahan pertanian yang fungsional di Landak adalah dengan luas 43-44 ribu hektar. Sebagian masyarakat melakukan dua kali panen. Luas panen rata-rata adalah 60 ribu hektar.
Hasil panen di Landak mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dalam kurun waktu 2005-2007, masing-masing gabah kering giling yang dihasilkan adalah 3,5 ; 3,6 ; dan 3,9 ton.
Arthurio/Borneo Tribune
Oleh Drs.Cornelis, MH
Menurut Hermanto, panen raya ini dilaksanakan di Dusun Serindang, Desa Senakin, Kabupaten Landak. Seperti diketahui, wilayah Landak memiliki lahan yang luas dan dimanfaatkan oleh masyarakatnya untuk sektor pertanian. 86 % penduduk di wilayah Kabupaten Landak bergerak di sektor pertanian. Karena didukung oleh letak yang sangat strategis termasuk untuk pemasaran hasil panen.
Panen raya ini juga menunjukkan keberhasilan Dinas Pertanian Landak, yang mampu memfasilitasi para petani untuk meningkatkan produksi hasil panen mereka. Terutama untuk memenuhi pencapaian Program Peningkatan Beras Negara (P2BN). Ketika diwawancarai beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Landak, Ir. Padu Palimbong mengatakan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi kepada para penduduk, Dinas Pertanian memfasilitasi penduduk dengan mengikutsertakan mereka dalam pelatihan, seminar-seminar, pengobatan massal kepada ternak dan tanaman. Baik yang berasal dari tingkat regional maupun nasional.
Karenanya, ujar Padu, realisasi tanam di Landak mendekati 9.855 hektar dengan rata-rata panen 3,9 ton per hektar. Meningkatnya animo masyarakat terhadap pertanian terlihat di mana mereka melakukan swadaya untuk mengatasi permasalahan pupuk yang harus mereka beli sendiri.
Sementara itu Kepala Desa Senakin, Madiro, mengatakan bahwa 60 % penduduk Senakin merupakan petani yang mengolah lahan sendiri. “Lahan yang diolah penduduk adalah 0,3 %,” ujarnya.
Karenanya, petani di Senakin menggantungkan perekonomian keluarga dari sektor pertanian. Tak heran bila para petani tersebut berusaha sekuat tenaga dalam mengolah lahan pertanian mereka, dan berusaha untuk menjadi petani panutan. Madiro sendiri pernah dikirimkan oleh pemerintah pusat ke Malaysia dan Thailand, menjadi wakil Kalbar untuk melihat perkembangan pertanian yang ada di kedua negara tersebut.
Madiro menjadi wakil Kalbar setelah diikutsertakan dan lolos dalam seleksi anggota Kelompok Tani Andalan (KTNA) yang dapat dijadikan panutan oleh para petani lainnya. Karena memiliki sikap bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya sebagai Kades. Sekaligus juga sebagai petani yang menunjukkan kemauan bekerja keras.
Lahan pertanian yang fungsional di Landak adalah dengan luas 43-44 ribu hektar. Sebagian masyarakat melakukan dua kali panen. Luas panen rata-rata adalah 60 ribu hektar.
Hasil panen di Landak mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dalam kurun waktu 2005-2007, masing-masing gabah kering giling yang dihasilkan adalah 3,5 ; 3,6 ; dan 3,9 ton.
Arthurio/Borneo Tribune
Oleh Drs.Cornelis, MH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar